Iatidak memiliki bakat-bakat khusus yang mengagumkan, tetapi pekerjaannya begitu berharga karena dia menggunakan kemampuan yang diberikan Tuhan sebagai persembahan yang kudus dalam pelayanan kepada Tuhan. Pengetahuannya yang cerdas mengenai kebenaran dan kesalehan yang dipraktikkan dalam kehidupannya memberikan dia kehormatan dan pengaruh.
Pendahuluan RenunganSelamat hari di mana Anda membaca renungan ini, saya akan menuliskan 2 Renungan harian berpusat pada Injil untuk kehidupan harian. Yang semakin bertumbuh kearah Kristus, mengenal Dia dan semakin mengasihi Dia saja. Renungan harian Kristen yang tentunya tetap berpusat pada Injil tema utama Alkitab. Renungan kali ini, saya ambil dari kitab Mazmur 119 1 dan setiap kehidupan yang Anda jalani, merupakan kehidupan yang semakin mengasihi TUHAN, marilah kita merenungkan renungan yang berpusat pada Inji, Yesus Kristus yang disalibkan dan bagaimana kita melihat Mazmur 119 memberitakan Kristus meskipun tidak secara langsung. Saya sangat suka kutipan dari, Charles Spurgeon, “Tidak ada Kristus dalam Khotbah Anda, pak? Maka pulanglah, dan jangan pernah berkhotbah lahi sampai Anda memiliki sesuatu yang layak dikhotbahkan.” Bagi saya Injil Yesus Kristus adalah pusat dari setiap tulisan renungan saya, celakalah saya yang mengaku sebagai hamba Kristus tetapi tidak memberitakan keindahan Kristus samasekali melalui tulisan Anda datang ke blog saya, merenungkan renungan yang telah saya sajikan untuk menjelaskan kepada Anda Kristus yang disalibkan. Anda akan menemukan diri Anda sebagai pendosa dan sebagai pendosa yang diampuni. Maka dari itu akan selalu ada seruan pertobatan, kehidupan harian Kristen haruslah tidak lepas dari yang namanya pertobatan, menyangkal diri artinya meninggalkan kebenaran diri dari John Calvin akan menjelaskan mengapa pentingnya Injil dan kebenaran yang ada di dalam Injil yang adalah kebenaran Kristus. “Kita tidak akan pernah berjubahkan kebenaran dari Kristus kecuali kita terlebih dahulu mengetahui dengan pasti bahwa di dalam diri kita tidak ada kebenaran samasekali.” Baiklah kita menyangkal diri dan siap untuk menderita bersama Yesus, menaklukan diri untuk pelayanan pemberitaan Kristus dan membawa jiwa-jiwa untuk dimuridkan bertumbuh, diubahkan di dalam melucuti kebenaran kita, menelanjangi dosa-dosa dan memberitakan Kristus yang memberikan diri-Nya sebagai penebus dan kita dilayakkan untuk menerima kebenaran Kristus karena Kristus yang benar telah menjadi dosa karena dosa-dosa kita ditimpakan kepadanya. Baiklah mari kita masuk ke dua poin renungan untuk kehidupan sehari-hari yang membaca dan merenungkan Kristen Singkat Tentang Kehidupan Sehari-hari oleh Kasih Karunia1. Kita yang dikatakan berbahagiaMazmur 1191 TB "Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat TUHAN."Dosa telah masuk ke dalam dunia melalui Adam, kita yang adalah keturunan Adam. Mendapatkan dosa yang sama, yaitu kita tidak kudus dan kita tidak dapat melihat kemuliaan yang sejati. Ketika kita sudah mulai dapat berpikir atau bernalar, kita mulai memikirkan apa yang jahat. Saudaraku, saya mengajak Anda memikirkan kembali. Bagaimana dunia pada dasarnya tidak membawa kita pada kebahagiaan seperti yang kita rindukan. Dunia telah rusak semenjak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa. Manusia telah menjadi tuhan atas diri cita-cita manusia, semua hal yang ia kerjakan. Akan selalu berbuahkan hal-hal yang bertentangan dengan maksud TUHAN menciptakannya. Celakalah kita yang tidak bertobat, celakalah kita yang tidak melihat kemuliaan yang dari Allah, celakalah kita sampai Tuhan, dunia yang tidak berpengharapan, namun Sang Definisi utama keajaiban dunia, kehidupan yang Ia berikan merupakan gambar dan rupa-Nya. Maka dari itu Allah tidak akan membiarkan manusia akan kembali binasa, ketika ia ada di dalam melalui Kristus, gambar Allah yang ada di dalam diri kita, kita dikembalikan menjadi gambar Allah untuk kemuliaan-Nya dan untuk memuji Dia dan kagum kepada Dia dan menikmati-Nya. Ia memberikan kepada manusia satu harapan di kemudian hari. Ia memanggil Abraham untuk sebuah rencana besar, sampai akhirnya renungan yang Anda baca saat ini dapat ditulis dan menceritakan rancangan itu, rancangan yang ada di dalam Taurat dan saya yang adalah budak dosa, mencari kebahagiaan dari perbudakan dosa. Kita mendapatkan kehampaan dan kekosongan. Maka dari ini ada seruan pertobatan. Untuk melihat Sang Injil, Sang Kebenaran yang telah disalibkan dan mati sebagai orang-orang yang dianggap berdosa. Karena semua dosa Ana dan saya ditimpakan kepada-Nya. Inilah kebahagiaan sejati itu, ketika Anda ada di dalam Yesus, kehidupan di dalam-Nya akan membawa Anda untuk dapat mencintai Alkitab. Saya tidak akan memaksakan Anda untuk cinta Alkitab, karena hal itu mustahil. Jika Anda tidak mendengar Injil dan merenungkannya dan bertobat karenanya. Kiranya Allah Roh Kudus menceritakan Injil lebih jelas dari pada renungan yang sedang Anda baca hanya Roh Kuduslah Sang penginjil sejati dengan kelembutan, memanggil Anda untuk bertobat dan menerima Yesus dan memikirkan Yesus dan menaruh perasaan yang sama dengan Yesus Filipi 25. Sangatlah penting untuk mengerti bahwa kebahagiaan sejati, hanya ketika Anda benar-benar menjadi milik Allah dan Kristus di dalam Anda dan menjadi milik berharga tidak peduli Anda sudah mengaku percaya Kristus ataupun belum. Intinya Anda harus bertobat dan cintailah Taurat TUHAN Anda harus berjuang untuk mematikan kemalasan Anda dan kegilaan dari tipuan setan yang ingin merebut Anda dari Injil kasih karunia Allah di dalam kebahagiaan yang ada di dalam Alkitab yang adalah Injil dan Kebenaran di dalam Yesus, adalah sukacita sorga yang tidak akan dipengaruhi oleh keadaan dan masalah apapun itu. Mata Anda dan saya memandang kepada keindahan Allah dan bersukacita karena-Nya. Biarlah keindahan Kristus semakin nyata, Roh Kudus memberikan pengertia kepada Anda. Peringatan yang membawa kebahagiaanMazmur 119 2 TB Beberbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya yang mencari Dia dengan segenap yang masih di dalam dosa tidak akan pernah dapat mencari Allah. Walaupun ia orang Kristen sekalipun, ia akan mendengarkan tentang Allah tetapi tidak akan menyembah Allah dengan kekaguman. Baiklah kita mulai bergumul dan merenungkan dan belajar terus untuk, melihat kepada Kristus saja dan memandang kepada Anda kepada Kristus adalah kepercayaan untuk memberikan diri Anda pada peringatan-peringatan-Nya. Untuk mematikan semua dosa, untuk melayani Dia, dan untuk kemuliaan Allah. Kehidupan Anda untuk Allah, Allah, dan Allah saja. Karena untuk itulah Anda diciptakan. Anda dan saya dipanggil, dikuduskan dan dididik untuk semakin mengasihi Yesus semata-mata untuk melakukan rencana-Nya yang besar, sehingga kita semakin kagum kepada-Nya dan kita memberitakan Dia dengan penuh keyakinan dan tidak akan berbahagia dengan segala pengandalan Anda terhadap manusia dan dunia dan segala harta fannya. Terkutuklah manusia yang mengandalkan manusia dan semua keduniawiannya. Kehidupanya yang untuk memuliakan Allah kini telah memuliakan ciptaan. Kiranya kita bertobat dan memberikan diri kita kembali kepada Allah adalah madu yang menyehatkan, ia melepaskan Anda dan saya dari jerat dosa yang membinasakan. Cintailah semua peringatan Allah, kosumsilah itu untuk jiwa Anda yang harus hidup bagi Allah. Tidak ada yang lebih memuaskan dari Firman Allah, Yesus adalah Firman yang menjadi manusia. Ia adalah kemuliaan itu, Ia roti kehidupan, sehingga kita setiap hari haruslah datang kepada-Nya dan hidup untuk kemuliaan Yesus berarti mengenal dan percaya bahwa Ia adalah Tuhan. Anda akan sangat mencintai Alkitab untuk terus mengenal Allah, Anda dimampukan mempersembahkan tubuh Anda, dan Anda berbahagia karenanya. Olah karena untuk inilah Anda dan saya diciptakan. Kita diciptakan untuk TUHAN bukan untuk yang Juga Ayat Alkitab tentang kekuatanBiarlah setiap peringatan ini menjadi madu bagi jiwa, Alkitab yang mengajarkan kita, memperbaiki kelakyan, mendidik untuk Kristus Sang Kebenaran. Memabawa kita kejalan pertobatan dan kita memuliakan Allah dalam setiap kehidupan dan langkah kita, biarlah semua pertobatan kita membuahkan jiwa-jiwa yang dimuridkan dan mempercayai Kristus secara ini, sebenarnya membawa Anda pada penyerahan yang dalam. Bukan motivasi agar Anda sukses. Bukan untuk semakin mencintai benda fana yang memuaskan keegoisan dan keinginan Anda yang pada dasarnya pemberontakan kepada Allah. Tetapi saya sedang mengajak Anda untuk melihat Yesus, menyangkal diri, memukul salib dan mengikut Dia sampai mati. Mencintai apa yang Yesus cintai, temukan itu di dalam Alkitab, dan membenci dosa seperti Yesus membencinya. Hanya ketika cinta Anda terarah kepada Yesus, maka disanalah ada sukacita, hanya ketika kenikmatan sejati yang ada di dalam Yesuslah yang Anda nikmati. Hanya Yesus sukacita sejati. tidak ada sukacita yang sejati yang dapat dunia berikan kepada Anda, tidak ada kehidupan yang sejati dan memuaskan ketika pengharapan Anda kepada diri sendiri dan dunia. Maka marilah bertobat dan datang kepada Yesus untuk mengakui dan berserah kepada Dia. 3. Doa Kristen Untuk Renungan Saat Teduh Berdasarkan Mazmur 1191-2Oleh karena aku pendosa besar, oleh karena aku lebih memilih melakukan dosa dan mengabaikan Tuhan yang kudus. Maka kebahagian sejati di dalam Tuhan Yesus tidak benar-benar nyata. Aku ada dalam kegelapan yang mengerikan, meremukkan aku untuk aku mati dam Tuhan ampuni aku yang berdosa ini, aku yang bercela dan penuh noda. Bahkan aku yang seringkali merindukan dosa-dosa ku dan aku tidak mendapatkan kebahagiaan di sana pada akhirnya. Aku diperbudak oleh kuasa di mana aku benar-benar tidak dapat melawannya. Tuhan aku telah berdosa, aku telah melawan-Mu. Ampuni kebenaran yang ada di dalam Kristus, itulah yang menjadi bagianku. Baiklah aku berlari kepada keindahan anugerah Tuhan dan berlutut di kali salib. Melihat dan percaya bahwa dosa-dosaku telah diampuni. Aku percaya bahwa hanya melalui kebenaran Kristus maka aku benar. Dan Ketika kebenaran itu meresap dalam diriku, aku percaya, di sanalah aku dapat pujian dan hormat hanya bagi Allah, Raja segala raja, kudus kuduslah nama-Mu ya TUHAN. Tidak ingin aku tidak memuliakan-Mu, ijinkan jiwaku kagum pada-Mu, karena aku percaya aku kudus karena Yesus telah menguduskan aku, kebahagiaan Kristus di dalam aku dan baiklah kasih itu dapat aku bagikan, kasih Kristus untuk sesamaku. Amin.
10Ayat Emas Alkitab dalam Kehidupan sehari hari untuk Kekuatan. Ayat Emas Alkitab adalah sebuah kalimat yang ada di Alkitab untuk menguatkan kita dalam menjalani kehidupan. Sering kita jumpai saat mendengarkan khotbah di Gereja. Pendeta atau Gembala memberikan beberapa Ayat untuk direnungkan supaya kita tidak mudah jatuh kedalam dosa terlebih
Naskah Khutbah Jumat singkat kali ini mengulas tentang 4 permata dalam diri manusia. Khutbah jumat menjadi momen penting untuk senantiasa mengingatkan masyarakat Muslim tentang pentingnya memelihara akal, agama, sifat malu, dan amal salih dari kerusakan. Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul "Khutbah Jumat 4 Permata dalam Diri Manusia dan yang Membinasakannya". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini pada tampilan dekstop. Semoga bermanfaat! Redaksi اَلْحَمْدُ ِللهِ الًّذِى خَلَقَ الْاِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيْمِ وَالّذِيْ هَدَانَا لِطَرِيْقِهِ الْقَوِيْمِ وَفَقَّهَنَا فِي دِيْنِهِ الْمُسْتَقِيْمِ. أَشْهَدُ أَنْ لآاِلهَ إِلّاَ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً تُوْصِلُنَا إِلَى جَنَّاتِ النَّعِيْمِ وَتَكُوْنُ سَبَبًا لِلنَّظَرِ لِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ. وأَشْهَدُ أَنْ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ النَّبِىُ الرَّؤُفُ الرَّحِيْمُ صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ أُوْلِى الْفَضْلِ الْجَسِيْمِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، أُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، قَالَ اللهُ تَعَالَى بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ Ma’asyiral Muslimin rakhimakumullah, Manusia adalah makhluk Allah yang diciptakan dalam bentuk terbaik. Ia diciptakan dengan bentuk fisik yang indah, juga diberi perangkat lunak yang sempurna, seperti akal pikiran, rasa, dan karsa kehendak. Manusia berbeda dari makhluk Allah lainnya. Malaikat diciptakan hanya memiliki akal tanpa diberi syahwat dan nafsu. Hewan dibekali syahwat sehingga hidupnya hanya mengikuti keinginan kebutuhan badannya; makan, minum, berhubungan badan dan segala keinginan yang bersifat jasmaniah. Sementara setan diciptakan hanya dengan bekal nafsu sehingga sepanjang hidupnya selalu ingkar akan nikmat Allah. Manusia, sebagaimana disebutkan dalam surat At-Tiin ayat 4 diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” Manusia diciptakan dengan segala sesuatu yang dikaruniakan kepada malaikat, hewan dan setan, yakni berupa akal pikiran, syahwat, dan hawa nafsu. Oleh karena itu, kehidupan umat manusia lebih dinamis, karena manusia berjuang dalam tarikan antara ketiganya. Manusia bisa menjadi seperti malaikat hanya tunduk patuh pada Allah, bisa seperti hewan hanya mementingkan keinginan jasmaninya, ataupun bisa seperti setan hanya mengumbar hawa nafsunya. Sebagai makhluk ciptaan dalam bentuk terbaik, manusia dikaruniai empat hal sebagai permata dirinya. Empat permata ini disebutkan Rasulullah dalam hadistnya, sebagaimana dikutip oleh Ihya’ Ulumiddin. قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَرْبَعَةُ جَوَهِرَ فِيْ جِسْمِ بَنِيْ اَدَمَ يُزَلُهَا اَرْبَعَةُ أَشْيَاءَ اَمَّا الْجَوَاهِرُ فَالْعَقْلُ وَالدِّيْنُ وَالْحَيَاءُ وَالْعَمَلُ الْصَّالِحُ Rasulullah SAW bersabda, “Ada empat permata dalam tubuh manusia yang dapat hilang karena empat hal. Empat permata tersebut adalah akal, agama, sifat malu, dan amal salih”. Akal adalah alat untuk memahami agama. Agama adalah rambu-rambu atau aturan yang memberikan arah pada manusia, sifat malu adalah pengendali, dan amal salih adalah buah dari akal memahami agama dengan pengendali berupa sifat malu tadi. Akal menjadi pemimpin dalam tubuh manusia untuk memahami mana yang hak dan batil, mana yang patut ataupun tidak, mana yang harus dikerjakan ataupun ditinggalkan. Ibnu Hajar al-Asyqalani dalam kitabnya Nashaihul Ibad mendefinisikan akal sebagai جَوْهَرٌ رُوْحَانِيٌّ خَلَقَهُ اللهُ تَعَالَى مُتَعَلَّقًا بِبَدْنِ الاِنْسَانِ يُعْرَفُ بِهِ الْحَقُّ وَالْبَاطِلُ “Permata ruhani ciptaan Allah yang berada dalam jasad manusia untuk mengetahui sesuatu yang hak dan batil.” Maasyiral Muslimin rakhimakumullah, Permata kedua yang dikaruniakan Allah kepada manusia adalah agama. Agama adalah aturan atau norma yang mengarahkan akal manusia untuk menerima hal-hal yang baik, layak dan pantas. Agama menjadi pedoman bagaimana manusia menjalani kehidupannya; bagaimana mengendalikan syahwat dan nafsu. Akal sehat akan mengarahkan kita dapat menerima agama yang hanif lurus, yang mampu memberikan ketenangan lahir batin dan dapat melahirkan sifat pengedali malu, serta membuahkan amal salih. Malu merupakan sifat yang dikembangkan oleh agama untuk mengendalikan perilaku manusia, yang dapat membedakan kita dengan hewan ataupun setan. Oleh karena itu, Ibnu Hajar al-Asqalani membagi malu menjadi dua, yakni haya’un nafsiyun dan haya’un imaniyun. Haya’un nafsiyun adalah rasa malu yang diberikan Allah pada setiap manusia, seperti rasa malu memperlihatkan auratnya dan sejenisnya. Sifat ini tidak diberikan pada hewan. Sementara haya’un imaniyun adalah أَنْ يَمْنَعَ المُؤْمِنُ مِنْ فِعْلِ الْمَعَاصِي خَوْفًا مِنَ اللهِ “Ketika seorang mukmin mampu mencegah dirinya untuk berbuat maksiat karena takut kepada Allah subhanahu wata'ala.” Sifat ini hanya diberikan pada orang mukmin yang mampu menggunakan akalnya untuk memahami perintah dan larangan Allah. Karena itu, wajar jika Rasulullah pernah memberikan nasihat kepada sahabatnya dengan mengatakan اَلْحَيَاءُ مِنَ الْاِيْمَانِ “Malu itu sebagian dari iman.” Malu untuk berbuat maksiat, malu meninggalkan perintah agama, malu tidak berbuat baik dan lain sebagainya. Maasyiral Muslimin rakhimakumullah, Permata yang terakhir yang dimiliki manusia adalah amal shalih, yakni perbuatan yang patut dan baik menurut kaidah agama. Amal shalih adalah buah dari kemampuan kita memahami agama, menjalankan perintah agama, serta kemampuan kita mengendalikan sikap dalam kehidupan. Banyak orang mampu memahami agama atau mengerti ilmu agama, tetapi tidak mampu mengendalikan syahwat dan nafsunya, sehingga ia tidak memiliki rasa malu, maka ia hanya bisa melakukan sesuatu yang hanya berorientasi pada kebutuhannya yang kadang merugikan orang lain. Contoh sederhana yang dapat kita amati dalam kehidupan sehari-hari, betapa banyak orang pandai agama tetapi tidak mampu mengendalikan diri, sehingga ia bukan mengamalkan ilmu agama, namun hanya memperalat agama untuk kepentingan dirinya atau kelempoknya. Maka akibat yang timbul dari itu bukan amal shalih tetapi justru maksiat. Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah, Rasulullah dalam dalam hadits di atas juga mengingatkan pada kita akan bahaya yang mengancam empat permata manusia tersebut. Rasul mengatakan فَالْغَضَبُ يُزِيْلُ الْعَقْلَ وَالْحَسَدُ يُزِيْلُ الدِّيْنَ وَالطَّمَعُ يُزِيْلُ الْحَيَاءَ وَالْغِيْبَةُ يُزِيْلُ الْعَمَلَ الصَّالِحَ “Ghadlah marah-marah dapat menghilangkan akal, iri dan dengki hasud dapat menghilangkan agama, serakah thama’ dapat menghilangkan sifat malu, dan menggunjing ghibah dapat menghilangkan amal shalih. Maasyiral Muslimin rakhimakumullah, Semoga kita dapat mengoptimalkan permata yang ada dalam hidup kita untuk menjadi insan pilihan dan masuk dalam kategori muttaqin orang yang memiliki ketakwaan. باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ والذِّكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ Khutbah II اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ Sukron Ma’mun, Pengurus Lakpesdam NU Kota Salatiga, Jawa Tengah
MateriKhutbah Jumat akan memperkuat keimanan dan ketakwaan serta bagian dari rukun Salat Jumat. Simak materi Khutbah Jumat singkat dengan tema " wujud takwa dalam kehidupan sehari-hari.. Berikut
- Bismillaahirrahmaanirrahiim..Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُورِ الدُّنْيَا وَالدِّينِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَـعِينَ، أَمَّا بَعْدُHadirin jamaah Jumat rahimakumullah,Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Dengan-Nya kita meminta pertolongan dalam segala urusan dunia dan akhirat. Salawat dan salam tercurah untuk Nabi Muhammad SAW, seorang utusan yang paling mulia, keluarganya, dan semua sahabatnya …. Amma ba’du….Hari ini, Jumat 26 November 2011, kita kembali dapat berkumpul dalam majelis yang insya Allah dirahmati Allah dalam ibadah salat dan khotbah Jumat pekan ini. Naskah Khotbah Jumat Terbaru Maasyiral muslimin rakhimakumullah,Sebagai manusia yang hidup menjadi makhluk sosial tentulah kita pernah berbuat salah dan khilaf. Kalau bukan disakiti, disadari atau tidak, kita juga pernah menyakiti orang lain. Islam mengajarkan agar yang menyakiti meminta maaf, dan yang disakiti supaya bersabar sekaligus memberi maaf. Ini merupakan pedoman terbaik bagi kita sebagai makhluk sosial. Dalam sebuah nasehat yang disampaikan Imam al-Hasan ia menyebutkan, “Wahai umat manusia, jangan sekali-kali menyakiti yang lain. Namun, bila kau disakiti maka bersabarlah,” as-Shabru wa Tsawâb ’alaihi hal. 26. Sebenarnya, kesabaran sangat erat kaitannya dengan kesadaran. Pada laman NU Online disebutkan, bila benar-benar menyadari tabiat kemanusiaan kita yang tak lepas dari salah dan lupa, juga hakikat penciptaan kita yang senantiasa bersujud kepada sang Maha Pengampun lagi Penyayang, maka tiada alasan untuk tidak menjadi sesuatu yang sangat penting dalam ajaran Islam. Tersebab pentingnya kedudukan sabar ini, maka Allah SWT menjadikan sabar sebagai satu sebab dari berbagai sebab atau faktor mendapatkan pertolongan dan kebersamaan bersama Allah SWT berfirman يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ "Yā ayyuhallażīna āmanusta'īnụ biṣ-ṣabri waṣ-ṣalāh, innallāha ma'aṣ-ṣābirīn"Artinya "Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar," QS. Al-Baqarah 153.Baginda Rasulullah SAW juga bersabda “Sabar adalah sebagian dari iman.” HR. Abû Naîm dan al-Khathîb. Ajaran sabar begitu penting dalam Islam, sehingga porsinya separuh dari kesempurnaan kualitas dan tingkat keimanan kita. Baca juga Perilaku Ikhlas, Sabar & Pemaaf Menurut Agama Islam serta Contohnya Kisah Nabi Nuh AS Sabar dalam Berdakwah dan Selalu Mendoakan Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,Sabar adalah menahan diri dari segala macam bentuk kesulitan, kesedihan atau menahan diri dalam menghadapi segala sesuatu yang tidak disukai dan dibenci. Kata sabar menjadi hal yang penting dalam menghadapi kehidupan kita sehari-hari. Di Al-Qur'an kata sabar sendiri mendapat pengulangan lebih dari 90 diminta untuk bersabar kapan dan dimana saja. Karena hanya dengan sabar itulah, kita mampu menjalani keadaan apa pun yang sedang dihadapi, apalagi saat ini kita masih menghadapi kondisi pandemi Covid- kita tertimpa musibah, maka kita harus bersabar dan mengucapkan kalimat inna lillahi wa inna ilaihi rajiun." Sesungguhnya kita itu milik Allah dan sesungguhnya kita akan kembali kepada Allah tiga tingkatan sabar yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Seperti termaktub dalam kitab as-Shabru wa Tsawâb alaihi, Syekh Ibnu Abid Dunya mencantumkan sebuah hadis riwayat Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabdaالصَّبْرُ ثَلَاثٌ فَصَبْرٌ عَلَى الْمُصِيبَةِ، وَصَبْرٌ عَلَى الطَّاعَةِ، وَصَبْرٌ عَنِ الْمَعْصِيَةِ، فَمَنْ صَبَرَ عَلَى الْمُصِيبَةِ حَتَّى يَرُدَّهَا بِحُسْنِ عَزَائِهَا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ ثَلَاثَمِائَةِ دَرَجَةٍ بَيْنَ الدَّرَجَةِ إِلَى الدَّرَجَةِ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ، وَمَنْ صَبَرَ عَلَى الطَّاعَةِ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ سِتَّمِائَةِ دَرَجَةٍ، مَا بَيْنَ الدَّرَجَةِ إِلَى الدَّرَجَةِ كَمَا بَيْنَ تُخُومِ الْأَرْضِ إِلَى مُنْتَهَى الْعَرْشِ، وَمِنْ صَبَرَ عَنِ الْمَعْصِيَةِ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ تِسْعَمِائَةِ دَرَجَةٍ، مَا بَيْنَ الدَّرَجَةِ إِلَى الدَّرَجَةِ كَمَا بَيْنَ تُخُومِ الْأَرْضِ إِلَى مُنْتَهَى الْعَرْشِ مَرَّتَيْنِ Artinya “Sabar ada tiga tingkatan; sabar atas musibah, sabar dalam menjalani ketaatan, dan sabar dari laku kemaksiatan. Siapa saja yang sabar menghadapi musibah, sampai ia mampu merestorasinya sebaik mungkin, Allah akan mengangkat 300 derajatnya. Di mana, satu dengan lainnya berjarak sejauh antara langit dan yang bersabar dalam menjalani ketaatan, Allah mengangkat 600 derajatnya. Di mana, satu dengan lainnya berjarak sejauh antara lapisan-lapisan bumi dan batas ketinggian bagi yang bersabar dari laku kemaksiatan, Allah mengangkat 900 derajatnya. Di mana, satu dengan lainnya berjarak sekitar dua kali lipat antara lapisan-lapisan bumi dan batas ketinggian arsy.”Imam Ali bin Abi Thalib pernah memberi analogi keimanan dengan berkata yang maknanya“Ingatlah! Sabar mempertahankan keimanan layaknya kepala dalam satu tubuh. Bila dipenggal, habislah tubuh itu... Kemudian Sayyidina Ali mengangkat suaranya, dan menyampaikan, Ingatlah! Sungguh, tiada iman bagi yang tak memiliki kesabaran”. as-Shabru wa Tsawâb ’alaihi hal. 24 Jadi, walaupun sabar memiliki tingkatan, dari yang paling rendah sampai yang tertinggi, namun sejatinya bukan tentang tingkatan. Tetapi soal misi mempertahankan keimanan. Terkait tingkatan sabar, itu hanya indikasi dari tingkat keimanan jamaah Jumat rahimakumullah,Oleh karena urgensi sabar itulah, Allah SWT menegaskan bahwa kita diperintahkan untuk saling berwasiat, saling memberikan nasihat agar berbuat sabar, bukan hanya agar berbuat yang ini terdapat dalam firman Allah berikutوَالۡعَصۡرِۙWal' asrDemi masa,اِنَّ الۡاِنۡسَانَ لَفِىۡ خُسۡرٍۙInnal insaana lafii khusrsungguh, manusia berada dalam kerugian,اِلَّا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوۡا بِالۡحَقِّ ۙ وَتَوَاصَوۡا بِالصَّبۡرِIl lal laziina aamanu wa 'amilus saali haati wa tawa saw bil haqqi wa tawa saw bis sabrkecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk Ash-Shâwî dalam kitab tafsirnya Hâsyiyat al-Shâwî alâ Tafsîr al-Jalâlain, ketika menjelaskan Surat al-’Ashr, menyatakan bahwa barangsiapa yang bisa memenuhi empat elemen ini beriman, beramal saleh, berwasiat/nasihat kebenaran, dan berwasiat kesabaran, maka ia telah memenuhi hak Allah dan hak hamba-Nya, sehingga mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan dunia akhirat. Kita pun telah maklum dengan ayat yang menegaskan bahwa dunia ini adalah arena ujian dâr balâ’ berupa ketakutan, kelaparan, kekurangan harta benda, nyawa dan buah-buahan, dan sebagainya. Allah pun memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang sabar, memberitahukan keadaan mereka ketika ditimpa musibah dan menetapkan balasan pahala dan rahmat bagi mereka. وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الـخَوْفِ وَالْـجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَموَالِ وَالأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ. اَلَّذِيْنَ إذَا أَصَابَتهُمْ مٌّصِيْبَةٌۗ قَالُوْا إنَّا لِلّٰهِ وَإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَۗ. أُولٰۧئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحمَةٌۗ وَأُولٰۧئِكَ هُمُ الْـمُهْتَدُوْنَ “Dan pasti Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata ”Innaâ lillâhi wa innâ ilaihi râjiûn” sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali. Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmah dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” QS. al-Baqarah 155-157. Atas dasar itulah, sabar merupakan sebab kelangsungan kokohnya cita-cita, langgengnya amal dan usaha sungguh-sungguh. Tidaklah hilang dari seorang suatu kesempurnaan kecuali karena lemahnya kekuatannya dalam menanggung rasa sabar dan beban. Dengan kunci kesabaran yang kokoh, gembok-gembok persoalan dapat diatasi. Sebaik-baik perbuatan adalah sabar dalam menghadapi jamaah Jumat rahimakumullah,Ekistensi orang mukmin di antara manusia ini sungguh menakjubkan, karena karakteristik baiknya dalam menghadapi kondisi senang maupun kesulitan, sebagaimana disebutkan dalam hadis yang artinya”Seorang mukmin itu bila mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur, karena bersyukur itu lebih baik baginya; dan bila ditimpa sesuatu kesulitan, maka ia bersabar, karena sabar itu lebih baik baginya.” HR. Muslim. Dengan demikian, jelas ajaran kesabaran sangat penting diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari, dalam berbagai sendi dan dinamika kehidupan, terutama tentu ketika tertimpa musibah. Bagi orang mukmin yang bisa menjalani dan menghadapi musibah dengan sabar, maka ia diberikan petunjuk, ampunan, dan rahmat dari Allah Taala. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan lahir bagi ahli musibah orang dan keluarga yang terkena musibah dan semoga Allah menyelamatkan kita, bangsa Indonesia, dari penderitaan, musibah dan bencana. Aamiin yaa robbal ' juga Kisah Teladan Nabi Zulkifli As Nabi yang Sabar dan Saleh Ayat Al-Quran Tentang Kesabaran dan Ikhlas - Sosial Budaya Penulis Dhita KoesnoEditor Addi M Idhom
Nats: Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu hari maupun saatnya (Matius 25:13) Bacaan : Matius 25:1-13. Suatu kali, Washington Post mengingatkan tentang insiden tragis yang dialami kapal Titanic. Di ruang kendali, petugas sedang sibuk menjalankan tugasnya. Telepon berdering. Satu menit berlalu.
Arti Muhasabah DiriAyat tentang Muhasabah DiriHadits Tentang Muhasabah DiriKata-Kata Muhasabah Diri dari Para UlamaCara Muhasabah DiriPertama Muhasabah Sebelum AmalKedua Muhasabah Setelah Amal Materi Khutbah Jumat Muhasabah Diri Setiap Hari Oleh Sodiq Fajar * Link download PDF materi khutbah Jumat ada di akhir tulisan. الحَمْدُ لله الوَاحِدِ الأَحَدِ، الفَرْدُ الصَّمَدُ، الّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُواً أَحَدٌ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْد Segala puji bagi Allah subhanahu wata’ala, Rabb Semesta Alam. Maha Pengampun. Maha Penerima tobat. Maha Mengetahui hamba-Nya yang bertobat dan muhasabah diri. Maha Keras Siksaan-Nya. Hanya kepada Allah kita bergantung harap. Hanya kepada-Nya kita mengiba pertolongan. Hanya kepada-Nya kita mengadu. Hanya kepada-Nya tempat kita bertobat. Hanya kepada-Nya kita mengharap keselamatan dari perihnya azab dunia dan pedihnya siksa akhirat. Hanya kepada-Nya tujuan seluruh ibadah. قُلْ اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ “Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb seluruh alam.” QS. Al-An’am 162 Shalawat dan salam mari selalu kita lantunkan kepada junjungan, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Nabi terakhir kita. Panutan kita. Pembaca kesempurnaan syariat Islam. Kepadanya kita berteladan. Kepadanya kita mencontoh segala tata cara peribadatan. Semoga Allah subhanahu wata’ala rahmati seluruh sahabat Nabi. Semoga Allah subhanahu wata’ala rahmati para Tabi’i, para tabi’ut tabi’in, dan seluruh umat yang teguh dan istiqamah meniti jalan yang telah digariskannya. Kami wasiatkan kepada diri kami juga kepada jamaah sekalian untuk selalu bertakwa kepada Allah subhanahu wata’ala. Selalu bertobat kepada-Nya. Selalu mengingat-ingat bahwa alam dunia ini hanyalah sementara, dan kekekalan ada di alam akhirat. Saudaraku, jamaah shalat Jumat yang dicintai Allah subhanahu wata’ala, Setiap kita pasti pernah melakukan kesalahan. Setiap kita pasti pernah melakukan perbuatan dosa dan maksiat. Ibarat sedang berada di depan layar televisi, ke mana pun arah kita menghadap, di hadapan kita terhampar tayangan perbuatan manusia, selain mereka yang melakukan ketaatan dan kebaikan, tak sedikit pula kita saksikan praktik perbuatan dosa dan perbuatan maksiat. Sungguh celaka bagi kita yang tahu diri sedang melakukan perbuatan dosa dan maksiat. Atau bahkan melakukan perbuatan haram tersebut sementara dalam kondisi sadar bahwa itu adalah perbuatan dosa dan maksiat. Oleh karena itu, Allah subhanahu wata’ala memerintahkan setiap hamba-Nya untuk selalu bertakwa. Agar apa? Agar ia selalu mawas diri untuk melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Kemudian melakukan muhasabah diri. Merenungi bahwa Allah subhanahu wata’ala tidaklah menciptakan manusia tanpa ada tujuan. Allah subhanahu wata’ala berfirman, اَفَحَسِبْتُمْ اَنَّمَا خَلَقْنٰكُمْ عَبَثًا وَّاَنَّكُمْ اِلَيْنَا لَا تُرْجَعُوْنَ “Maka apakah kamu mengira, bahwa Kami menciptakan kamu main-main tanpa ada maksud dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” QS. Al-mukminun 115 Arti Muhasabah Diri Saudaraku, jamaah shalat Jumat yang dicintai Allah subhanahu wata’ala, Muhasabah diri adalah upaya seseorang untuk menyelidiki di akhir hari malam sebelum tidur segala perbuatan yang telah ia lakoni pada hari tersebut. Jika ia mendapati ada perbuatan baik yang dilakukan, ia membiarkannya berlalu dalam keikhlasan. Jika ia dapati ada perbuatan dosa dan maksiat yang dilakukan, ia segera introspeksi diri dan bertekad untuk tidak mengulanginya di kemudian hari. Pengertian muhasabah diri tersebut cukup gamblang untuk menjelaskan kepada kita bahwa muhasabah diri adalah unsur yang sangat penting untuk dilakukan seorang muslim setiap hari. Muhasabah diri memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas kehidupan seorang muslim. Di mana ia akan selalu mengevaluasi diri dengan tujuan hari esok lebih baik dari hari ini. Namun sayang, banyak sekali di antara kita, atau bahkan termasuk kita, yang mengabaikan aktivitas penting ini sebelum mereka memejamkan mata di malam hari. Ini tentu menjadi catatan penting bagi para orang tua. Mulai sekarang harus melatih diri dan membimbing anak-anak untuk melakukan muhasabah diri tiap sebelum tidur malam. Ayat tentang Muhasabah Diri Saudaraku, jamaah shalat Jumat yang dicintai Allah subhanahu wata’ala, Ada banyak firman Allah subhanahu wata’ala yang menyebutkan arti penting muhasabah diri. Salah satunya adalah firman Allah subhanahu wata’ala, يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok akhirat, dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” QS. Al-Hasyr 18 Dengan sangat jelas ayat di atas menjadi dalil perintah untuk muhasabah diri setelah perintah untuk bertakwa, dan diakhiri dengan perintah untuk bertakwa kembali. Kemudian Allah subhanahu wata’ala melanjutkan firman-Nya, وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ نَسُوا اللّٰهَ فَاَنْسٰىهُمْ اَنْفُسَهُمْۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ “Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah menjadikan mereka lupa akan diri sendiri. Mereka itulah orang-orang fasik.” QS. Al-Hasyr 18 Ayat tersebut adalah sindiran keras bagi orang beriman yang mengabaikan perintah untuk muhasabah diri. Di mana Allah subhanahu wata’ala menyamakan orang yang melupakan perintah ini dengan orang fasik yang melupakan Allah subhanahu wata’ala. Kemudian ayat berikutnya, لَا يَسْتَوِيْٓ اَصْحٰبُ النَّارِ وَاَصْحٰبُ الْجَنَّةِۗ اَصْحٰبُ الْجَنَّةِ هُمُ الْفَاۤىِٕزُوْنَ “Tidak sama para penghuni neraka dengan para penghuni surga; para penghuni surga itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan.” QS. Al-Hasyr 18 Hadits Tentang Muhasabah Diri Saudaraku, jamaah shalat Jumat yang dicintai Allah subhanahu wata’ala, Ada kisah menarik yang disebutkan dalam hadits tentang muhasabah diri. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim. Hadits nomor 2750. Ketika itu, salah seorang juru tulis Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang bernama Hanzhalah al-Usayyidi mendatangi Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersama Abu Bakar. Sesampainya di rumah beliau, Hanzhalah berkata, نَافَقَ حَنْظَلَةُ، يَا رَسُولَ اللهِ “Ya Rasulullah, Hanzhalah telah menjadi munafik.” Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bertanya, وَمَا ذَاكَ؟ “Apa maksudmu, Hanzhalah?” Lalu Hanzhalah menjelaskan, يَا رَسُولَ اللهِ نَكُونُ عِنْدَكَ، تُذَكِّرُنَا بِالنَّارِ وَالْجَنَّةِ، حَتَّى كَأَنَّا رَأْيُ عَيْنٍ، فَإِذَا خَرَجْنَا مِنْ عِنْدِكَ، عَافَسْنَا الْأَزْوَاجَ وَالْأَوْلَادَ وَالضَّيْعَاتِ، نَسِينَا كَثِيرًا “Ya Rasulullah, ketika saya berada di sisi engkau, kemudian engkau menerangkan kepada saya tentang siksa neraka dan nikmat surga, seolah-olah saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri. Akan tetapi, ketika saya telah keluar dari sisi engkau, maka saya pun berlaku kasar kepada istri dan anak-anak saya serta sering melakukan perbuatan yang tidak berguna. Jadi saya sering Iengah.” Mendengar pernyataan tersebut, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pun menasihati, وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنْ لَوْ تَدُومُونَ عَلَى مَا تَكُونُونَ عِنْدِي، وَفِي الذِّكْرِ، لَصَافَحَتْكُمُ الْمَلَائِكَةُ عَلَى فُرُشِكُمْ وَفِي طُرُقِكُمْ، وَلَكِنْ يَا حَنْظَلَةُ سَاعَةً وَسَاعَةً “Demi Dzat yang jiwaku ditangan-Nya, sungguh jika kamu senantiasa menetapi apa yang kamu lakukan ketika kamu berada di sisiku dan ketika kamu berzikir, niscaya para malaikat akan menjabat tanganmu dalam setiap langkah dan perjalananmu. Tetapi, tentunya yang demikian itu dilakukan sedikit demi sedikit dari waktu ke waktu, secara berkala, tidak spontanitas” Beliau pun mengulangi kata-kata itu tiga kali. Kata-Kata Muhasabah Diri dari Para Ulama Saudaraku, jamaah shalat Jumat yang dicintai Allah subhanahu wata’ala, Karena begitu pentingnya aktivitas tiap akhir malam ini, banyak sekali para ulama, mulai dari kalangan sahabat, tabiín, taibút tabiín, dan ulama setelahnya, yang mengucapkan kata-kata muhasabah diri sebagai nasehat bagi kaum muslimin. Bahkan, mengingat betapa pentingnya muhasabah diri, akhirnya Ibnu Abid Dunya menulis sebuah buku muhasabah diri setebal 139 halaman dengan judul Muhasabatun Nafsi wa al-Izra’ alaiha. Kata-kata muhasabah diri yang paling melegenda adalah ucapan sahabat Umar bin Khattab radhiyallahu anhu berikut ini, حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا، “Hisablah dirimu semua sebelum nanti dihisab.” وَزِنُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُوزَنُوا؛ “Dan timbanglah diri kamu semua sebelum nanti ditimbang.” فَإِنَّهُ أَهْوَنُ عَلَيْكُمْ فِي الْحِسَابِ غَدًا أَنْ تُحَاسِبُوا أَنْفُسَكُمُ الْيَوْمَ، “Karena nanti hisabmu akan lebih mudah jika engkau evaluasi dirimu sekarang.” وَتَزَيَّنُوا لِلْعَرْضِ الْأَكْبَرِ “Dan hiaslah dirimu untuk pertemuan besar hari kiamat.” يَوْمَئِذٍ تُعْرَضُونَ لَا تَخْفَى مِنْكُمْ خَافِيَةٌ “Di hari akan ditampakkan semua dari kamu dan tidak ada yang tersembunyi.” Mihasabatun Nafsi, Ibnu Abid Dunya, 22 Cara Muhasabah Diri Saudaraku, jamaah shalat Jumat yang dicintai Allah subhanahu wata’ala, Bagaimana cara muhasabah diri? Para ulama menjelaskan, muhasabah diri dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama Muhasabah Sebelum Amal Muhasabah sebelum amal dilakukan dengan menyelidiki terlebih dahulu; apakah ia mampu untuk melaksanakannya atau tidak. Kemudian melihat apakah amalan tersebut membawa manfaat dunia-akhirat atau tidak. Lalu memeriksa niat; apakah amalan ini akan dilakukan ikhlas karena Allah subhanahu wata’ala atau dilakukan demi manusia. Kedua Muhasabah Setelah Amal Sedangkan muhasabah setelah amal terbagi dalam tiga bentuk. Bentuk pertama Muhasabah terhadap amalan yang tertinggal dan amalan yang belum sempurna Muhasabah ini dilakukan dengan memeriksa setiap amalan yang telah dilakukan dari sisi niatnya; sudah ikhlas lillahi ta’ala atau belum. Kemudian dari segi caranya; sudah sesuai dengan petunjuk Nabi shallallahu alaihi wasallam atau belum. Kemudian dari segi pelaksanaannya; apakah ada amalan yang belum terlaksana atau lupa untuk dilaksanakan pada hari tersebut. Bentuk kedua muhasabah diri terhadap amalan yang lebih baik ditinggalkan dari pada dilaksanakan. Contoh muhasabah diri bentuk ini adalah memeriksa apakah ada amalan yang seharusnya tidak dilakukan, tapi justru malah dilakukan pada hari itu. Mengingat, jika amalan tersebut dilakukan akan membuka pintu dosa dan kemaksiatan. Seperti muhasabah diri terhadap perbuatan syubhat. Bentuk ketiga Muhasabah diri terhadap amalan mubah. Melakukan muhasabah diri terhadap amalan-amalan mubah. Memeriksa kembali tujuan melakukan amalan mubah tersebut. Untuk apa, demi apa, manfaatnya apa, sisi negatifnya apa. Saudaraku, jamaah shalat Jumat yang dicintai Allah subhanahu wata’ala, Manfaat terbesar yang dapat kita raih dari muhasabah diri adalah terjadinya peningkatan terhadap kualitas hidup kita. Bagi kita yang merasa kehidupannya begitu-begitu saja, mari kita segera latihan membiasakan diri dengan muhasabah. Bagi kita yang merasa semakin hari diri kita semakin memburuk, mari segera bermuhasabah. Apa yang salah dengan aktivitas kita sehari-hari. Dengan muhasabah diri, kita akan menemukan perbuatan-perbuatan yang berakibat buruk di dunia dan akhirat yang kita lakukan pada hari itu. Sehingga kita dapat menyadari keberadaannya untuk kemudian segera bertobat dengan tobat nasuha. Saudaraku, jamaah shalat Jumat yang dicintai Allah subhanahu wata’ala, Demikian materi khutbah Jumat tentang muhasabah diri yang dapat kami sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga Allah subhanahu wata’ala senantiasa mudahkan kita dapat upaya memperbaiki diri melalui muhasabah diri setiap hari. Sehingga tercipta pribadi yang beriman, taat, dan berkualitas dalam urusan dunia akhirat. Amin. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ. KHUTBAH KEDUA الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُوْلِ لله وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِيْنَ بِهَا عَلَيْكَ، قَابِلِينَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاة Download PDF Materi Khutbah Jumat Muhasabah Diri Setiap Hari di sini DOWNLOAD PDF Semoga bermanfaat!
Olehkarena itu, di dalam Alquran di sebutkan, bahwa apabila manusia ingin selamat dan terhindar dari kerugian da lam kehidupan ini, maka harus meng amal kan agama dengan komitmen dan konsisten. Yaitu beriman, beramal shaleh, dan saling berwasiat (menasihati) dalam kebenaran serta saling berwasiat dalam kesabaran.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID r5Dx6iagKMq87ewM-j3RG8HpEWRmxIrm4G0Tmb5gndG0bRBrkq44Dg==
Kehidupansehari-harinya pun jauh dari layak, setiap hari keluarga Wang hanya bisa makan sayuran atau daun-daun yang bisa ditemukan di sekitar rumah mereka. Kisah tersebut menyentuh banyak hati netizen dan bantuan pun datang untuk keluarga Wang.
Khotbah Kristen tentang Kehidupan Sehari-hari Sekarang - Yusuf adalah salah satu tokoh dalam Alkitab yang cara hidupnya patut diteladani. Kisah Yusuf memberikan banyak pelajaran berharga tentang kehidupan sehari-hari, bagaimana seharusnya seorang manusia yang dapat dipelajari dari kisah kehidupan Yusuf? Berikut ini beberapa di antaranya1. Pekerja KerasPeristiwa yang dialami Yusuf mungkin bagi kita adalah sebuah malapetaka. Namun berbeda dengan Yusuf, ia tidak menyerah dan berlarut-larut dalam setia dan memiliki jiwa pekerja keras sampai akhirnya ia diangkat oleh Potifar menjadi orang yang berkuasa di rumahnya dan dipercaya mengurus semua milik tuannya Kejadian 392-6.2. Memiliki IntegritasSalah satu yang membuat seorang pemimpin jatuh adalah karena integritasnya. Yusuf membuktikan bahwa dia seorang pemimpin yang ini dapat dilihat saat ia menolak setiap bujukan dari isteri tuannya, Potifar. Kejadian 397-10.3. Tidak Pernah MenyerahKarena penolakan tersebut jugalah, Yusuf difitnah oleh isteri Potifar yang kemudian diganjar dengan kurungan kita lihat bagaimana jatuh bangun kehidupan Yusuf. Tentu banyak penderitaan yang dialami oleh Yusuf. Mulai dari dibenci oleh saudara-saudaranya, menjadi budak, kemudian diangkat menjadi pemimpin. Tentu semua peristiwa tersebut tidak terjadi dalam waktu yang tidak pernah menyerah pada keadaannya. Ia kemudian mendapat kasih di mata kepala penjara dan diangkat untuk mengurus segala pekerjaan di tahanan. Kejadian 3921-23.4. Sabar dan Rendah HatiYusuf harus bersabar dalam kurungan tersebut. Sampai akhirnya lewat dua tahun lamanya dan tibalah ia menghadap Firaun untuk mengartikan mimpi sini diperlihatkan bagaimana Yusuf memahami segala kemampuannya dan pengertiannya bukan dari dirinya sendiri tapi berasal dari Allah. Kejadian 4116.5. Mengampuni dengan Cara Mendidik untuk Menumbuhkan KasihSetelah terjadi kelaparan di seluruh bumi, Yakub meminta kepada anak-anaknya ke Mesir untuk membeli makanan karena hanya di Mesir terdapat saudara-saudara Yusuf tiba di Mesir, Yusuf bisa mengenali saudara-saudaranya namun mereka sebagian orang, kekuasaan yang dimiliki adalah ajang untuk membalas dendam semua kejadian masa berbeda dengan Yusuf. Ia mengampuni kesalahan saudara-saudaranya. Ini kasih yang luar sesuatu yang menarik dari cara Yusuf mengampuni. Ia menguji Saudara-saudaranya terlebih dahulu sebelum memperkenalkan siapa dikatakan, cara Yusuf mengampuni ini sebagai salah satu cara mendidik, bukan untuk menyatakan kesalahan tapi untuk menyadarkan saudaranya akan kasih dan Ruben dan Yehuda dan semua saudaranya benar-benar siap berkorban untuk saudara bungsu mereka, Kasih yang Tulus dan PenyayangKerinduan Yusuf terhadap saudara-saudaranya tidak bisa ditutup-tutupinya. Pada pertemuan mereka yang pertama, Yusuf menangis dan mengundurkan diri dari hadapan saat Yusuf memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya Kejadian 452, dengan menangis ia memperkenalkan bisa merasakan suasana hati saudara-saudaranya yang pasti sangat takut atas semua kesalahan mereka di masa dengan penuh kasih yang tulus, Yusuf meminta kepada saudara-saudaranya untuk mendekat dan tidak Yusuf meminta kepada saudara-saudaranya untuk menjemput ayahnya dan pindah ke Mesir bersama-sama dengan seisi rumahnya dan menanggung seluruh keperluan lagi hal yang menarik tentang kasih persaudaraan yang ditunjukkan Yusuf terhadap saudara-saudaranya. Bagaimana ia mengasihi semua saudara-saudaranya dengan tulus hati Kejadian 4514-15.Dalam ayatnya yang ke 24 dalam Kejadian 45, Yusuf memberikan nasehat kepada saudara-saudaranya untuk tidak berbantah-bantah di jalan. Tentu ini adalah kasih yang tulus dari Yusuf agar mereka selamat dan dapat segera berkumpul Melihat dari Sudut Pandang yang BerbedaYusuf sadar bahwa semua yang dialaminya adalah semata-mata karena rencana Tuhan. Dan semua pencapaiannya adalah karena penyertaan bisa mengampuni saudaranya karena ia bisa melihat dari sudut pandang yang berbeda. Ia tahu bahwa semua yang terjadi semua dalam kendali dan rencana Tuhan Kejadian 454-8, Kejadian 5020.Bagaimana dengan kita? Apakah kita sebagai pemuda mampu mengikuti jejak kasih, sifat dan karakter dari Yusuf?Semoga kisah dan teladan Yusuf dapat menjadi inspirasi bagi kita dalam menjalani hidup yang penuh kasih dan taat dalam rencana khotbah Kristen tentang kehidupan sehari-hari sekarang untuk pemuda. Semoga bermanfaat! Saksi Iman Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Ibrani 111
1 Dusta dilarang baik dalam pengadilan, maupun dalam kehidupan sehari-hari. Pulpit Commentary: "False witness is of two kinds, public and private. We may either seek to damage our neighbour by giving false evidence against him in a court of justice, or simply calumniate him to others in our social intercourse with them.
Ilustrasi khutbah Jumat. Foto UnsplashKhutbah memiliki kedudukan yang agung dalam syariat Islam, sehingga sudah sepatutnya khatib shalat Jumat menjalankan tugasnya dengan sebaik mungkin. Sebab, khutbah Jumat merupakan kesempatan yang amat baik untuk memberikan nasihat kepada jamaah dalam rangka meningkatkan ketakwaan kepada Allah dijelaskan oleh Ahmad Sarwat, Lc., MA dalam buku Hukum-Hukum Terkait Ibadah Shalat Jumat, nasihat adalah salah satu bentuk yang termasuk ke dalam rukun khutbah. Nasihat atau wasiat ini berisikan pesan-pesan kebaikan yang dapat mengajak jamaah kepada ketaatan atau menjauhi dari segala kemaksiatan.“Adalah Rasulullah SAW biasa berkhotbah dengan berdiri dan duduk di antara dua khutbah, membaca beberapa ayat dan memberi nasihat kepada jamaah.” HR. Bukhari dan TirmidziSelain itu, biasanya khutbah Jumat berisi kalimat yang baik, penuh kelembutan dan hikmah. Dengan begitu jemaah Jumat dapat merenungkan setiap kata yang telah disampaikan oleh khatib untuk selalu berbuat kebaikan sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah khutbah Jumat. Foto UnsplashKhutbah Jumat Nasehat KehidupanUntuk itu, tema naskah khutbah Jumat singkat tentang nasehat kehidupan ini dapat menjadikan pilihan terbaik dan paling bagus untuk disampaikan kepada jemaah. Berikut contoh khutbah Jumat yang berisikan nasihat agar menjadikan pribadi yang istiqomah di jalan Allah yang dinukil dari buku 35 Khutbah Jumat Terpopuler oleh Marolah Abu Akrom, .Tips Menjadi Pribadi Yang IstiqomahInnalhamdalillahi nahmaduhu wanasta’iinuhu wanastaghfiruhu Wana’udzubiillah minsyurruri anfusinaa waminsayyi’ati amaalinnaa Manyahdihillah falah mudhillalah Wa man yudh lil falaa haadiyalah Wa asyhadu allaa ilaaha illallaah wahdahu laa syariikalah wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuuluh. Ya ayyuhal-ladzina 'amanuttaqullaha haqqa tuqatihi wala tamutunna illa wa antum ayyuhannaasut taquuw rabbakumullazhiy khalaqakum min nafsiwwaahidatiw wa khalaqa minhaa zawjahaa wa bastyam minhumaa rijaalan kasthiyraw wa nisaa-'aa wat-taqullaahal-la dzhiy tasaa-aluuna bihii wal arhaam innallaaha kaana alaykum ayyuhalladziina 'amanuu ittaquullaha waquuwluu qawlan sadiiydan. Yuslih lakum a'malukum wayaghfirlakum dzunuuwbakum waman yuti'i-llaha warosuulahu faqod faza fawzan 'adzhiiyma. Amma ba'du, Fa inna asdaqol hadiitsi kitaabulloohi wakhoirul hadyii hadyu muhammadin shallallahu 'alaihi wa sallam, wasyarrull umuuri muh da tsaa tuhaa wakulla muh da tsaatin bid'ah wakullah bid'tin dholaalalah, wakullah dhaalaatin fiyn Muslimin sidang jamaah Jumat yang berbahagia, dan syukur Alhamdulillah marilah kita sampaikan kehadirat ALlah Rabbul’izzati,pada kesempatan Jumat ini kita kembali dapat melaksanakan kewajiban sebagai seorang Muslim yaitu shalat Jumat secara berjamaah di masjid yang kita cintai ini. Shalawat dan salam marilah kita sampaikan kepada uswatun hasanah kita yaitu baginda nabi besar Muhammad SAW. juga kepada segenap keluarga dan sahabatnya, semoga kita semua yang hadir di masjid ini kelak di hari kiamat mendapatkan syafaat dari beliau. khutbah singkat pada kesempatan ini, sebagaimana biasa khatib berwasiat kepada diri pribadi dan kepada seluruh jamaah, marilah kita bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa yaitu melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi Muslimin sidang jamaah Jumat yang berbahagia, istiqomah kerap kali kita dengar secara reflek dari orang-orang yang ada disekitar kita dan sudah menjadi bagian dari bahasa sehari-hari terutama bagi umat Islam yang ingin selalu istiqomah dalam segala hal yang baik, positif dan kita lacak dari berbagai literatur yang ada ternyata kata istiqomah ini berasal dari bahasa Arab yang artinya tegak dan lurus. Dari makna ini lah dapat kita maknai istiqomah itu adalah sikap tegak dalam pendirian dan lurus dalam tindakan. Lalu pendirian apa yang kita tegakkan dan tindakan lurus apa yang kita lakukan? Tentu pendirian yang bernilai kebenaran dan lurus dalam setiap tindakan baik berupa hati, pikiran, lisan maupun sikap yang dilakukan secara lebih memantapkan makna istiqomah ini, perhatikan firman Allah dalam surat Hud ayat 112 dan Fushshilat ayat 30فَاسْتَقِمْ كَمَآ اُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْاۗ اِنَّهٗ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌArtinya “Maka tetaplah engkau Muhammad di jalan yang benar, sebagaimana telah diperintahkan kepadamu dan juga orang yang bertobat bersamamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sungguh, Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” QS. Hud 112Ilustrasi sholat Jumat. Foto UnsplahKaum Muslimin sidang jamaah Jumat yang berbahagia, untuk dapat mencapai tingkat istiqomah dan menjadi karakter dalam hidup, sangatlah berat, tidak semua orang dapat mencapainya. Ada orang yang awalnya istiqomah namun ditengah perjalanan istiqomahnya hilang. Ada orang yang awalnya tidak istiqomah kemudian ditengah perjalanan istiqomah lalu mendekati kematian ternyata hilang istiqomahnya. Ada orang tidak pernah istiqomah tapi menjelang ajal bisa istiqomah. Ada orang mulai aqil balig sampai akhir hidup tetap ke empat tingkat istiqomah tersebut ada dua yang lulus yaitu nomor tiga dan empat. Dua tingkat istiqomah yang paling tinggi adalah nomor empat, ini adalah tingkat istiqomah para nabi dan para wali. Mudah-mudahan kita bisa mengikuti keistiqomahan mereka walaupun sangat Muslimin sidang jamaah Jumat yang berbahagia, khutbah Jumat edisi kali ini, khatib akan menyampaikan 5 tips yang dapat kita ikhtiarkan untuk menjadi pribadi yang selalu istiqomah hingga akhir kematian nanti, yaituPertama niat. Niat itu keinginan yang sangat kuat dari dalam hati untuk selalu istiqomah dalam menjalankan syari’at apapun di dunia ini berawal dari niat, jika niat kita salah maka salah pula akibatnya dan berakhir pada kerugian yang nyata. Tetapi sebaliknya jika niat kira benar, maka akan berdampak positif bagi kebaikan hidup kita dari dunia sampai akhirat nanti. Sama halnya dengan sikap istiqomah ini, jika benar-benar berniat untuk selalu istiqomah, maka keistiqomahan itu akan terwujud secara nyata dan berdampak positif bagi keteguhan dalam memegang prinsip dan nilai-nilai ajaran Islam yang berlandaskan Al-Quran dan Hadits riyadhah. Riyadhah adalah berlatih secara terus menerus sampai istiqomah bisa menjadi karakter yang melekat dalam diri pribadi kita. Tidak mungkin pribadi istiqomah ini akan menjadi karakter yang permanen, tanpa melalui latihan yang panjang dan untuk dapat beribadah shalat tepat waktu dan berjamaah butuh latihan yang tidak ringan. Demikian juga puasa, membaca Al-Quran, sedekah dan lain-lain. Semua ajaran Islam itu dapat terlaksana secara baik dan maksimal melalui proses latihan secara terus-menerus, karena akan banyak mendapatkan tantangan, ujian dan godaan baik dari setan maupun hawa perdalam ilmu kita tentang keutamaan istiqomah. Ini penting diperhatikan, makin paham tentang keutamaan istiqomah, maka semakin termotivasi untuk mencapainya. Jika kita melihat keutamaan istiqomah itu, tidak kurang dari 15 keutamaan yang akan kita dapatkan diantaranya dapat menenangkan batin, amalan yang dicintai Allah, merupakan ciri dasar orang mukmin, mendapat jalan yang lurus, dilapangkan rezeki, wujud syukur atas nikmat Allah dan banyak bergaul dengan orang shalih, sehingga terbimbing keistiqomahan kita. Biasanya manusia itu sangat mudah terpengaruh oleh pergaulan dan ini sering kita jumpai di tengah-tengah masyarakat. Apabila kita bergaul dengan orang-orang shalih yang senantiasa istiqomah dalam kebaikan, maka nilai keistiqomahan akan menular kepada kita. Tetapi sebaliknya bila kita bergaul dengan orang-orang yang salam dan malas-malasan dalam beribadah dan berbuat kebaikan, maka cepat atau lambat kita pun akan terpengaruh oleh perilaku mereka yang negative itu. Na’udzubillahi banyak berdoa kepada ALlah agar selalu istiqomah sampai akhir hayat. Ini adalah cara yang paling menentukan untuk dapat menggapai pribadi yang istiqomah dalam melaksanakan nilai-nilai kebaikan dari ajaran Islam. Karena ternyata istiqomah ini sangat berat untuk dilakukan, sampai-sampai dalam satu riwayat Nabi sendiri mengalami uban pada rambutnya, saking beratnya yang namanya istiqomah terutama istiqomah dalam beriman kepada Allah dengan melaksanakan semua perintah dan menjauhi satu doa yang pernah diajarkan oleh seorang tokoh pahlawan nasional dan ulama besar yaitu Maulana Syaikh TGKH, Muhammad Zainuddin Abdul Madjid pendiri organisasi Nahdlatul Wathan di Lombok NTB. Diantara isi doa ini adalah memohon kepada Allah agar menjadi hamba yang senantiasa istiqomah hingga akhir kematian nantiAllahumma inna naalukal istiqoomata walikhlaa showalkhootimati wa salaamataddaa raini wakhfadhnaa minal aafaaniddunyaa walaakhiraati.“Ya Allah kami memohon kepada-Mu agar selalu istiqomah, ikhlas, husnul khotimah, selamat dan terpelihara dari siksa dunia dan siksa akhirat.”Semoga khutbah singkat yang khotib sampaikan ini dapat menjadi bekal terbaik untuk dapat meraih pribadi yang istiqomah dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin.
. u5pxfuypqp.pages.dev/127u5pxfuypqp.pages.dev/50u5pxfuypqp.pages.dev/317u5pxfuypqp.pages.dev/333u5pxfuypqp.pages.dev/362u5pxfuypqp.pages.dev/324u5pxfuypqp.pages.dev/264u5pxfuypqp.pages.dev/172
khotbah tentang kehidupan sehari hari